Kamis, 27 Desember 2012

Kasih Seorang Ayah Terhadap Anaknya

Dalam kehidupan sehari-hari kita tentu tahu bagaimana kasih sayang seorang Ibu kepada anaknya.

Tidak ada orang tua yang tidak sayang pada anak kandungnya sendiri kecuali punya orang tua tiri, itu juga Ayah atau Ibu tiri tidak semuanya seperti itu.
Kita semua mengetahui bahwa yang sering menunjukkan sayangnya sebagai orang tua adalah Ibu.
Tapi di sisi lain ternyata seorang Ayah juga sama cara menyayangi anaknya. Memang jelas beda cara seorang Ayah menyayangi anaknya dibandingkan dengan Ibu.

  Apakah Anda tahu bagaimana cara seorang Ayah  menangani anaknya yang bandel ?

Di sini dijelaskan :

seorang Ibu melihat anaknya bandel disanjung dulu baru dihajar,
beda halnya jika seorang Ayah melihat anaknya bandel si Ayah pasti menghajarlnya terlebih dahulu baru disanjung-sanjung.

Tapi maksudnya bukanlah seperti itu.
Mungkin Anda mengatakan lebih banyak kasih seorang Ibu jika dibandingkan dengan kasih seorang Ayah,
pada hal keduanya sama. Hanya komunikasi kita sajalah yang membuat semua itu renggang terhadap Ayah.
Karena pada umumnya kita mengetahui bahwa seorang laki-laki yang telah menjadi seorang bapak itu bawaannya "kasar". Tidak semuanya seperti itu massssss broo.

Tidak jarang seorang Ayah rela mengorbankan seluruh jiwa raganya kepada hanya untuk sang anak. Karna buat dia anaknya lah yang terpenting.
Banyak ayah-ayah di dunia ini yang telah letih berkerja di luar rumah untuk mencari nafkah tapi ketika dia melihat wajah sang anak rasa lelah , letih,
semuanya hilang seketika.

Karena bagi Papa, kamu adalah sesuatu yang sangat – sangat luar biasa berharga..
Setelah itu kamu marah pada Papa, dan masuk ke kamar sambil membanting pintu…
Dan yang datang mengetok pintu dan membujukmu agar tidak marah adalah Mama….
Tahukah kamu, bahwa saat itu Papa memejamkan matanya dan menahan gejolak dalam batinnya,

Bahwa Papa sangat ingin mengikuti keinginanmu, Tapi lagi-lagi dia HARUS menjagamu?
Ketika saat seorang pacar mulai sering menelponmu, atau bahkan datang ke rumah untuk menemuimu, Papa akan memasang wajah paling cool sedunia…. :’)
Papa sesekali menguping atau mengintip saat kamu sedang ngobrol berdua di ruang tamu..
Sadarkah kamu, kalau hati Papa merasa cemburu?
Saat kamu mulai lebih dipercaya, dan Papa melonggarkan sedikit peraturan untuk keluar rumah untukmu, kamu akan memaksa untuk melanggar jam malamnya.
Maka yang dilakukan Papa adalah duduk di ruang tamu, dan menunggumu pulang dengan hati yang sangat khawatir…
Dan setelah perasaan khawatir itu berlarut – larut…
Ketika melihat sikecilnya pulang larut malam hati Papa akan mengeras dan Papa memarahimu.. .
Sadarkah kamu, bahwa ini karena hal yang di sangat ditakuti Papa akan segera datang?
“Bahwa sikecilnya akan segera pergi meninggalkan Papa”
Setelah lulus SMA, Papa akan sedikit memaksamu untuk menjadi seorang Dokter atau Insinyur.
Ketahuilah, bahwa seluruh paksaan yang dilakukan Papa itu semata – mata hanya karena memikirkan masa depanmu nanti…
Tapi toh Papa tetap tersenyum dan mendukungmu saat pilihanmu tidak sesuai dengan keinginan Papa

Ketika kamu menjadi anak dewasa….
Dan kamu harus pergi kuliah dikota lain…
Papa harus melepasmu di bandara.
Tahukah kamu bahwa badan Papa terasa kaku untuk memelukmu?
Papa hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini – itu, dan menyuruhmu untuk berhati-hati. .
Padahal Papa ingin sekali menangis seperti Mama dan memelukmu erat-erat.
Yang Papa lakukan hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya, dan menepuk pundakmu berkata “Jaga dirimu baik-baik ya sayang”.
Papa melakukan itu semua agar kamu KUAT…kuat untuk pergi dan menjadi dewasa.
Disaat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu, orang pertama yang mengerutkan kening adalah Papa.
Papa pasti berusaha keras mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan teman-temannya yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka dan mainan baru, dan Papa tahu ia tidak bisa memberikan yang kamu inginkan…
Kata-kata yang keluar dari mulut Papa adalah : “Tidak…. Tidak bisa!”
Padahal dalam batin Papa, Ia sangat ingin mengatakan “Iya sayang, nanti Papa belikan untukmu”.
Tahukah kamu bahwa pada saat itu Papa merasa gagal membuat anaknya tersenyum?
Saatnya kamu diwisuda sebagai seorang sarjana.
Papa adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Papa akan tersenyum dengan bangga dan puas melihat ” sikecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa, dan telah menjadi seseorang”
Sampai saat seorang belahan jiwamu datang ke rumah dan meminta izin pada Papa untuk mengambilmu darinya.
Papa akan sangat berhati-hati memberikan izin..
Karena Papa tahu…..
Bahwa lelaki/wanita itulah yang akan menggantikan posisin dan perhatiannya nanti.
Dan akhirnya….
Saat Papa melihatmu duduk di Panggung Pelaminan bersama seseorang yang mengasihimu, Papa pun tersenyum bahagia….
Apakah kamu mengetahui, di hari yang bahagia itu Papa pergi kebelakang panggung sebentar, dan menangis?

Papa menangis karena papa sangat berbahagia, kemudian Papa berdoa….
Dalam lirih doanya kepada Tuhan, Papa berkata: “Ya Tuhan tugasku telah selesai dengan baik….
sikecilku yang lucu dan kucintai telah menjadi seseoarang yang luar biasa….
Bahagiakanlah ia bersama pasangannya…”
Setelah itu Papa hanya bisa menunggu kedatanganmu bersama cucu-cucunya yang sesekali datang untuk menjenguk…
Dengan rambut yang telah dan semakin memutih….
Dan badan serta lengan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya….
Papa telah menyelesaikan tugasnya….
Papa, Ayah, Bapak, atau Abah kita…
Adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat…
Bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis…
Dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu. .
Dan dia adalah yang orang pertama yang selalu yakin bahwa “KAMU BISA” dalam segala hal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar